Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Kendala dalam Membudidayakan Kelomang Darat

Dalam praktiknya, melakukan breeding pada kelomang darat (umang-umang) merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tidak semudah teori-teori yang terpapar di berbagai literatur, breeding pada kelomang darat nyatanya memiliki banyak sekali kendala. Belum diketahui secara pasti bagaimana cara mengawinkan kelomang jantan dan betina; dalam hal ini yaitu faktor yang membuat keduanya kawin. Telur-telur kelomang seringkali membusuk sebelum dilepaskan; atau pun dilepaskan di tempat yang tidak semestinya. Setiap spesies kelomang darat memiliki jumlah fase larva ( stage ) yang berbeda sebelum mencapai bentuk sempurnanya. Sulitnya memperoleh cangkang gastropoda ukuran mikro; terutama dalam jumlah ratusan hingga ribuan. Membutuhkan penangkaran yang luas jika berhasil. Bayi-bayi kelomang yang telah mendarat membutuhkan perlakuan yang berbeda dari kelomang pada umumnya yang sudah layak pelihara; mereka mudah sekali mati oleh banyak faktor. Molting seringkali gagal jika kondisi c

Penanganan & Perawatan Setelah Molting pada Kelomang Darat

Setelah melepas eksoskeleton lamanya, kelomang darat masih mengalami masa rentan hingga eksoskeleton barunya benar-benar mengeras. Dalam fase tersebut, sebenarnya tidak diperlukan perlakuan khusus terhadap kelomang. Terutama jika molting terjadi secara normal di dalam substrat, sangat tidak disarankan untuk melakukan tindakan yang dapat mengganggu kelomang tersebut. Namun, ada beberapa kondisi di mana kelomang harus segera mendapat tindakan yang tepat; misalnya ketika secara tidak sengaja menemukan kelomang yang sedang molting saat membongkar crabitat , atau pun jika kelomang mengalami surface molting di antara kawanannya. Kelomang tersebut haruslah dipisah, dikarantina dalam crabitat khusus. Adapun kondisi crabitat khusus yang dimaksud, yaitu: Crabitat hanya boleh dihuni oleh satu kelomang saja. Tujuannya untuk mengurangi salah satu aspek penyebab kematian kelomang pasca- molting , yaitu perebutan cangkang. Dalam fase pemulihan, kelomang menjadi sangat lemah dan seringkal