Kendala dalam Membudidayakan Kelomang Darat
Dalam praktiknya, melakukan breeding pada kelomang darat (umang-umang) merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tidak semudah teori-teori yang terpapar di berbagai literatur, breeding pada kelomang darat nyatanya memiliki banyak sekali kendala.
- Belum diketahui secara pasti bagaimana cara mengawinkan kelomang jantan dan betina; dalam hal ini yaitu faktor yang membuat keduanya kawin.
- Telur-telur kelomang seringkali membusuk sebelum dilepaskan; atau pun dilepaskan di tempat yang tidak semestinya.
- Setiap spesies kelomang darat memiliki jumlah fase larva (stage) yang berbeda sebelum mencapai bentuk sempurnanya.
- Sulitnya memperoleh cangkang gastropoda ukuran mikro; terutama dalam jumlah ratusan hingga ribuan.
- Membutuhkan penangkaran yang luas jika berhasil.
- Bayi-bayi kelomang yang telah mendarat membutuhkan perlakuan yang berbeda dari kelomang pada umumnya yang sudah layak pelihara; mereka mudah sekali mati oleh banyak faktor.
- Molting seringkali gagal jika kondisi crabitat tidak sesuai dengan kebutuhan kelomang darat.
- Pertumbuhan kelomang darat yang sangat lambat; membutuhkan lebih dari 2 atau 3 tahun untuk mencapai ukuran (S). Sangat tidak sebanding dengan biaya yang dihabiskan jika breeding dilakukan untuk keperluan bisnis.
Kata Kunci
- paguroidea
- coenobitidae
- coenobita
- birgus
- hermit crab
- kelomang
- umang-umang
- pompongan
- kepompong
- kumang
- kepiting pertapa
- ketam kenari
- keong
- gastropod
- siput laut
- siput darat
- jumbo
- xxl
- monster
- seashell
- cangkang
- warna-warni
- painted
- racun
- referensi
- buku
- jurnal
- wiki
- ensiklopedia
- petunjuk praktis
- tips
- cara memelihara
- makanan
- pakan
- substrat
- pasir
- pantai
- laut
- habitat
- crabitat
- kandang
- terarium
- hermitarium
- akuarium
- aquarium
- molting
- jantan
- betina
- cara membedakan
- klasifikasi
- jenis
- spesies
- species
- langka
- eksotis
- dilindungi
- hewan peliharaan
- jual
- beli
- murah
- forum
- budi daya
- indonesia
Komentar
Posting Komentar