Kendala dalam Membudidayakan Kelomang Darat

Dalam praktiknya, melakukan breeding pada kelomang darat (umang-umang) merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tidak semudah teori-teori yang terpapar di berbagai literatur, breeding pada kelomang darat nyatanya memiliki banyak sekali kendala.
  1. Belum diketahui secara pasti bagaimana cara mengawinkan kelomang jantan dan betina; dalam hal ini yaitu faktor yang membuat keduanya kawin.
  2. Telur-telur kelomang seringkali membusuk sebelum dilepaskan; atau pun dilepaskan di tempat yang tidak semestinya.
  3. Setiap spesies kelomang darat memiliki jumlah fase larva (stage) yang berbeda sebelum mencapai bentuk sempurnanya.
  4. Sulitnya memperoleh cangkang gastropoda ukuran mikro; terutama dalam jumlah ratusan hingga ribuan.
  5. Membutuhkan penangkaran yang luas jika berhasil.
  6. Bayi-bayi kelomang yang telah mendarat membutuhkan perlakuan yang berbeda dari kelomang pada umumnya yang sudah layak pelihara; mereka mudah sekali mati oleh banyak faktor.
  7. Molting seringkali gagal jika kondisi crabitat tidak sesuai dengan kebutuhan kelomang darat.
  8. Pertumbuhan kelomang darat yang sangat lambat; membutuhkan lebih dari 2 atau 3 tahun untuk mencapai ukuran (S). Sangat tidak sebanding dengan biaya yang dihabiskan jika breeding dilakukan untuk keperluan bisnis.
author

Ipunk Vizard

Pemrogram dan pencinta kelomang
Youtube | Instagram | Facebook | Twitter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Mencari Kelomang yang Hilang

Pertolongan Pertama saat Dicapit Kelomang Darat

Faktor Penyebab Kematian Kelomang Darat