Mengenal Kelomang Darat (Umang-umang), Hewan Kecil Berumur Panjang!

Kelomang darat (Coenobita sp.), dalam bahasa Inggris disebut land hermit crab atau terrestrial hermit crab. Sebagian orang di Indonesia lebih akrab mengenal hewan ini sebagai: umang-umang, pong-pongan, kumang dan beberapa sebutan lainnya. Kelomang darat adalah hewan yang digolongkan sebagai krustasea; yaitu kelompok hewan yang memiliki kulit keras, sangat tidak tepat jika menyebut kelomang sebagai keong atau siput yang merupakan hewan berbadan lunak (moluska).

Baca juga:

Walaupun memiliki kulit yang keras, kelomang masih membutuhkan cangkang untuk melindungi bagian abdomen (perut) yang lunak. Bentuk perutnya lebih menyerupai sebuah ekor, asimetris, menggulung ke satu sisi, membentuk spiral mengikuti bentuk alur pada cangkang yang digunakan. Saat merasa terancam, kelomang akan menarik masuk tubuhnya, bahkan terkadang mereka juga mengeluarkan suara mencicit (chirping).

Kelomang Darat (Land Hermit Crab) -
Coenobita rugosus menggunakan cangkang Tectarius pagodus.

Kelomang terlahir tanpa cangkang, mereka hanya meminjam cangkang gastropoda (siput) yang sudah mati sebagai rumah. Seiring pertumbuhannya, kelomang akan mencari dan mengganti cangkangnya dengan ukuran yang lebih sesuai. Hal ini disebabkan karena cangkang hewan mati yang mereka gunakan tidak dapat bertumbuh besar. Terbatasnya ketersediaan cangkang bahkan membuat kelomang terpaksa menggunakan sampah seperti botol dan objek berlubang lainnya.

Mirip seperti kepiting, udang dan ketam, kelomang pun memiliki lima pasang kaki. Sepasang kaki pertama berfungsi sebagai sepit, dua pasang selanjutnya digunakan untuk berjalan, dan sisanya berfungsi untuk memeluk cangkang yang dibawanya. Jika ada bagian tubuhnya yang patah maupun putus sampai ke pangkalnya, kelomang dapat meregenerasi bagian tersebut pada saat molting (proses melepas eksoskeleton).

Berdasarkan habitatnya, kelomang dibagi menjadi dua kelompok spesies: kelomang darat dan kelomang laut. Kelomang darat dapat ditemukan di daerah yang lembap namun tidak digenangi air, sedangkan kelomang laut hidup di dalam air asin. Kelomang yang biasa kita jumpai dijual oleh pedagang kaki lima di sekitar sekolah dasar adalah kelomang darat. Kelomang laut jarang diperjualbelikan karena sulit untuk dipelihara dan membutuhkan air laut untuk kelangsungan hidupnya.

Kelomang biasanya aktif di malam hari (nokturnal). Di pagi hari mereka bersembunyi di dalam pasir atau di bawah bebatuan, dan akan keluar di malam hari untuk mencari makan. Kelomang merupakan omnivora, mereka dapat memakan tumbuhan atau hewan lainnya yang lebih kecil.

Di alam liar kelomang dapat hidup kurang lebih empat puluh tahun. Jika dirawat dengan benar, maka berkemungkinan juga kelomang akan berumur panjang seperti di habitatnya.

Klasifikasi Ilmiah Kelomang Darat

KERAJAAN
(kingdom)
Animalia
FILUM
(phyilum)
Arthropoda
SUBFILUM
(subphyilum)
Crustacea
KELAS
(class)
Malacostraca
SUPERORDO
(superorder)
Eucarida
ORDO
(order)
Decapoda
SUBORDO
(suborder)
Pleocyemata
INFRAORDO
(infraorder)
Anomura
SUPERFAMILIA
(superfamily)
Paguroidea
FAMILIA
(family)
Coenobitidae
MARGA
(genus)
Birgus, Coenobita


Ada enam jenis kelomang darat yang umum dipelihara di Indonesia, yaitu:
  1. Kelomang ungu bersepit gemuk (Coenobita brevimanus)
  2. Kelomang blueberry (Coenobita lila)
  3. Kelomang coklat (Coenobita cavipes)
  4. Kelomang keriput (Coenobita rugosus)
  5. Kelomang stroberi (Coenobita perlatus)
  6. Kelomang ungu-jingga (Coenobita violascens)
author

Ipunk Vizard

Pemrogram dan pencinta kelomang
Youtube | Instagram | Facebook | Twitter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama saat Dicapit Kelomang Darat

Tips Mencari Kelomang yang Hilang

Faktor Penyebab Kematian Kelomang Darat