Siklus Molting (Ekdisis) pada Kelomang Darat

Untuk dapat bertumbuh besar, kelomang (umang-umang) harus melepaskan eksoskeleton atau kerangka luarnya yang keras secara periodik. Proses ini disebut dengan istilah molting atau ekdisis.

Molting terjadi paling tidak sekali dalam setahun pada kelomang dewasa, dan beberapa kali dalam setahun pada kelomang kecil. Proses molting biasanya terjadi di dalam substrat (misalnya pasir) yang lembap dengan kondisi gelap tanpa pencahayaan. Waktu yang dibutuhkan pun beragam, semakin besar ukurannya maka semakin lama kelomang mengubur diri. Untuk kelomang kecil biasanya menghabiskan waktu kurang lebih dua minggu, sementara untuk kelomang dewasa diperkirakan enam minggu atau bahkan lebih. Selama mengubur diri, kelomang tidak akan naik ke permukaan untuk mencari makan dan minum. Mereka memiliki cadangan nutrisi yang tersimpan di sekitar abdomen dan juga cadangan air di dalam cangkangnya.

Setelah eksoskeleton lamanya lepas, maka nampak kulit baru yang masih lunak, pucat, dan berwarna merah muda. Selama fase ini kelomang akan sedikit bertambah besar, memakan sisa eksoskeleton lama yang telah lepas hingga yang baru mengeras dengan sempurna.


Jika ada bagian tubuh kelomang yang cacat, patah, atau bahkan putus sampai ke pangkalnya maka bagian tersebut akan tumbuh kembali saat molting. Sebelumnya akan ditandai dengan tumbuhnya gel limb yang wujudnya seperti jeli, yaitu bentuk awal regenerasi anggota tubuh. Namun, bagian yang tumbuh biasanya akan berukuran lebih kecil dan membutuhkan beberapa kali molting untuk kembali normal.

Agar terhindar dari serangan dan kanibalisme kelomang lainnya, mereka akan mulai aktif atau kembali ke permukaan jika eksoskeleton barunya telah benar-benar mengeras. Setelah siklus molting selesai, bulu-bulu halus di sekitar kaki akan nampak lebih banyak dari biasanya, juga disertai dengan kuku kaki yang kembali tajam.

Berikut adalah tahapan-tahapan atau siklus pada proses molting:
  1. proecdysis (pre-molt): menjelang molting
  2. ecdysis (molt): pelepasan eksoskeleton
  3. metecdysis (post-molt): pemulihan dan pengerasan eksoskeleton
  4. anecdysis (intermolt): kondisi normal

Artikel Terkait

author

Ipunk Vizard

Pemrogram dan pencinta kelomang
Youtube | Instagram | Facebook | Twitter

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama saat Dicapit Kelomang Darat

Tips Mencari Kelomang yang Hilang

Faktor Penyebab Kematian Kelomang Darat