Mengetahui Ciri-ciri Kelomang Mati

Ada kalanya Anda merasa ragu ketika menemukan kelomang (umang-umang) yang dipelihara dalam keadaan lemas dan nampak tak bergerak. Di saat demikian, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memperlakukan kelomang tersebut. Karena bisa jadi kelomang yang tadinya diduga telah mati ternyata sedang bersiap melepaskan eksoskeletonnya (molting). Agar tidak berakhir dengan penyesalan, maka pastikanlah beberapa hal berikut.

1) Kondisi Tubuh

Jika kelomang tidak mengenakan cangkang dan tergeletak tidak bergerak, maka dapat dipastikan kelomang tersebut telah mati. Namun, akan sedikit sulit untuk memastikannya saat kelomang masih mengenakan cangkangnya. Jika kelomang nampak diam dan hanya mengunci diri di dalam cangkang, Anda cukup mengusap-usap eksoskeletonnya untuk memancing pergerakan. 

2) Bau Bangkai

Pemula mungkin akan merasa bingung untuk membedakan bau bangkai dan bau eksoskeleton baru. Eksoskeleton baru tidak memiliki bau yang begitu buruk saat didekatkan ke hidung, bahkan hampir tidak berbau. Jika kelomang mengeluarkan bau yang sangat menyengat (tidak enak), maka dapat dipastikan kelomang tersebut telah mati.

3) Posisi Bertahan

Jika belum terlihat tanda-tanda yang menunjukan bahwa kelomang masih hidup di dalam cangkangnya, maka cobalah untuk menggoyang cangkang tersebut dengan kondisi apertur (mulut cangkang) berada di bawah. Jika kelomang menggantung lemas atau terlepas dari cangkangnya, maka dapat dipastikan kelomang telah mati.

author

Ipunk Vizard

Pemrogram dan pencinta kelomang
Youtube | Instagram | Facebook | Twitter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Pertama saat Dicapit Kelomang Darat

Tips Mencari Kelomang yang Hilang

Faktor Penyebab Kematian Kelomang Darat